MASYARAKAT TONTONAN

Analisis Tayangan Proses Persalinan Ashanty “Anakku Buah Hati Anang & Ashanty”

Authors

  • Wulan UPNVJT
  • Pungky Febi Arifianto UPNVJT

Keywords:

masyarakat, guy debord, tontonan, televisi

Abstract

Televisi di era modern memiliki keunggulan signifikan dalam teknologi dan pengaruh budaya. Televisi tidak hanya sebagai medium hiburan tetapi juga alat penyebaran informasi, pembentukan opini publik, dan refleksi budaya. Televisi memainkan peran besar dalam menyebarkan dan membentuk budaya populer, memperkenalkan nilai-nilai, norma, dan tren yang mempengaruhi masyarakat. Namun, program televisi saat ini cenderung bersifat komersil, sering kali mengorbankan nilai edukatif demi rating dan iklan, seperti pada tayangan proses persalinan Ashanty. Tayangan ini menunjukkan bagaimana media TV mengutamakan logika komersial, mengorbankan kepentingan publik untuk kepentingan pemilik modal. Artikel ini membahas bagaimana televisi sebagai produk dan praktik budaya, membentuk masyarakat tontonan yang termanipulasi oleh citra-citra komersial. Dengan menggunakan konsep "masyarakat tontonan" dari Guy Debord, artikel ini menguraikan bagaimana televisi mengubah realitas menjadi komoditas, menjadikan pengalaman pribadi sebagai tontonan publik yang memanipulasi kesadaran audiens. Kesimpulannya, televisi telah kehilangan fungsi normatifnya, lebih berfokus pada nilai komersial daripada nilai guna, mempengaruhi persepsi masyarakat melalui komodifikasi realitas.

Kata Kunci: masyarakat, guy debord, tontonan, televisi

ABSTRACT

Television in the modern era has significant advantages in terms of technology and cultural influence. It serves not only as an entertainment medium but also as a crucial tool for disseminating information, shaping public opinion, and reflecting culture. Television plays a major role in spreading and shaping popular culture, introducing values, norms, and trends that influence society. However, current television programs tend to be commercial, often sacrificing educational value for ratings and advertising, as exemplified by the broadcast of Ashanty's childbirth process. This broadcast highlights how TV media prioritizes commercial logic, sacrificing public interest for the benefit of stakeholders. This article discusses how television, as a cultural product and practice, forms a society of the spectacle manipulated by commercial images. Using Guy Debord's concept of the "society of the spectacle," the article explains how television transforms reality into commodities, making private experiences public spectacles that manipulate audience consciousness. In conclusion, television has lost its normative functions, focusing more on commercial value than utility, influencing public perception through the commodification of reality.

Keywords: guy debord , society, spectacle, television

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-09-12

How to Cite

Wulan, & Febi Arifianto, P. (2024). MASYARAKAT TONTONAN: Analisis Tayangan Proses Persalinan Ashanty “Anakku Buah Hati Anang & Ashanty”. Snades, 3(1), 180–184. Retrieved from https://snades.upnjatim.ac.id/eprosiding/index.php/snades/article/view/30

Most read articles by the same author(s)